MataKuliah : Network Operating System
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST., M.T.
Nama : I Gusti Ngurah Made Putra Eryawan
NIM : 1605552008
Jurusan : Teknologi Informasi, Fakultas Teknik - Universitas Udayana
Tanggal Matakuliah : Senin, 5 Maret 2018 - Pertemuan IV
ALGORITMA SCHEDULING LANJUTAN
Bentuk algoritma scheduling pada sistem operasi bermacam-macam dalam membantu membantu programmer pada alur sistem di dalam pengembangan aplikasi terkait pada sistem operasi. berikut ini bentuk algoritma bedasarkan fundamental atau yang umum digunakan pada berbagai sistem operasi yang ada, diantaranya :
1. Shortest Process Next (SPN)
Shortest Process Next (SPN) merupakan algoritma dalam mencocokan processing time/waktu pemrosesan ketika eksekusi pada setiap tugas-tugasnya yang diatur bedasarkan perkiraan ukuran proses terkecil, dengan analisa yang terpendek dimasukkan ke urutan antrian (queue) terdepan, yang terpanjang paling belakang hingga dijalankan sampai proses tersebut benar-benar selesai. Contoh proses eksekusi dengan waktu yang dijalankan.
Bedasarakan gambar 1 dan 2 maka algoritma tersebut didapatkan penjadwalan yaitu proses dilakukan pada proses 4 (P4) yang memiliki waktu eksekusi 3 milidetik. Hingga berlanjut pada proses P1 begitu juga seterusnya hingga P2 yang dihitung dengan kelipatan waktu eksekusinya.
2. Feedback
Feedback dalam kinerjanya lebih mengarah ke berapa lama waktu yang dihabiskan untuk melakukan eksekusi, tidak pada waktu seksekusi. Setiap tugas proses masuk kedalam antrian (queue) dijalankan secara bergantian/terpotong-potong dalam kuantum waktu tertentu atau kondisi waktu yang dibutuhkan. Apabila proses lain atau waktunya telah habis maka dia masuk kedalam antrian prioritas lebih rendah untuk dilepaksan hingga proses selesai. Pengambbaran proses alur feedback sebagai berikut.
3. Highest Response Ratio Next (HRRN)
Highest Response Ratio Next (HRRN) merupakan sebuah tugas dalam proses yang memperhatikan respon waktu terbesar disrumuskan dengan Rasio = (waktu tunggu + perkiraan waktu_layan) / (perkiraan waktu layanan). Maka proses yang kecil menghasilkan rasio yang besar yang di lakukan oleh CPU. Berikut ini merupakan contoh algoritma scheduling HRRN. Contoh penggunaan algoritma Highest Response Ratio Next, sebagai berikut.
Proses dikerjakan pada waktu kedatangan awal A kemudian berlanjut ke B sehingga proses t = 9 hingga berlanjut proses C = 9-4 = 5, D = 9-6 = 3, dan E = 9-8 = 1. Maka respond rationya berdasarkan waktu tunggu yaitu C = 2.25 atau (5 + 4)/4, D = 1.6 atau (3 + 5)/5 dan E = 1.5 atau (1 + 2)/2. Proses C pilih sebab merupakan respond ratio terbesar. Proses tersisa yaitu D dan E memiliki t =13 dengan waktu tunggu D = 13-6 = 7 dan E = 13-8 = 5. Dari sehingga ratio respondnya yaitu D = 7+5/5 yaitu 2.4 dan E = 5+2/2 yaitu 3.5 maka proses E yang akan dikerjakan kemudian proses D.
4. Shortest Remaining Time (SRT)
Shortest Remaining Time (SRT) merupakan proses dipilih waktu terpendek untuk dimasukan kedalam antrian (queue) untuk diproses dalam tugasnya, jika waktu proses terlalu lama maka akan dihentikan. Berikut ini merupakan contoh algoritma scheduling SRT.
Proses P1 datang pertama untuk masuk antrian dan t =1, jalankan kemudian P2 datang dengan waktu tunggu lebih kecil dibandingkan P1 Sehingga proses P1 ditunda hingga berlanjut seterusnya.
PERAN SCHEDULING (PENJADWALAN)
1. Membantu penjadwalan dari semua service yang ada di dalam server.
2. Memanfaatkan cron, dapat menentukan penjadwalan terhadap suatu proses.
3. Membantu system administrator di dalam memperoleh data dan informasi mengenai sistem pada server (melalui bantuan sistem operasi). Contohnya user mana, kapan, berapa resource yang digunakan dalam proses pada antrian.
PRAKTIK
Praktik implementasi dalam penjadwalan dapat dilihat pada sistem log di sistem operasi . Dengan demikian dapat dilihat pada program terminal pada sistem log yang diimplementasikan pada sistem operasi linux (Ubuntu) dengan proses tahapan-nya sebagai berikut :
1. Melihat Log Sistem
File log dapat dilihat memalui command nano varlog/syslog kemudian akan muncul log-log yang tercatat yang memberikan info waktu proses, user yang melakukan proses dan proses apa yang dijalankan. seperti gambar berikut.
2. Melihat Semua File Log dalam sistem operasi Linux
File log dapat dilihat semua pada sistem operasi memalui command cd /var/log untuk masuk direktori log, kemudian ls –lah untuk menampilkan semua file log yang dapat dipahami. seperti gambar berikut.
Referensi Pertemuan :
I Putu Agus Eka Pratama, 2018, "PPT Matakuliah Network Operating System Pertemuan 4 : Scheduling".
Reno Fajar Maulana1 *, Rizaldy Khair2, 2017 "SISTEM SCHEDULING ALAT BERAT PADA PT.PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) BELAWAN INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL (BICT) BERBASIS KOMPUTER" (offline) https://ejurnal.plm.ac.id/index.php/Teknovasi/article/download/91/pdf, diakses pada tanggal 8 Maret 2018
Leo Willyanto Santoso[1], Jonathan Guntara[2], Iwan Njoto Sandjaja[3], 2012 " PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING" (offline) link: repository.petra.ac.id/16431/1/Publikasi1_03023_939.pdf, diakses pada tanggal 9 Maret 2018
Bentuk algoritma scheduling pada sistem operasi bermacam-macam dalam membantu membantu programmer pada alur sistem di dalam pengembangan aplikasi terkait pada sistem operasi. berikut ini bentuk algoritma bedasarkan fundamental atau yang umum digunakan pada berbagai sistem operasi yang ada, diantaranya :
1. Shortest Process Next (SPN)
Shortest Process Next (SPN) merupakan algoritma dalam mencocokan processing time/waktu pemrosesan ketika eksekusi pada setiap tugas-tugasnya yang diatur bedasarkan perkiraan ukuran proses terkecil, dengan analisa yang terpendek dimasukkan ke urutan antrian (queue) terdepan, yang terpanjang paling belakang hingga dijalankan sampai proses tersebut benar-benar selesai. Contoh proses eksekusi dengan waktu yang dijalankan.
Gambar 1 Contoh Proses Shortest Process Next (SPN) |
Gambar 2 Contoh Algoritma Shortest Process Next |
Bedasarakan gambar 1 dan 2 maka algoritma tersebut didapatkan penjadwalan yaitu proses dilakukan pada proses 4 (P4) yang memiliki waktu eksekusi 3 milidetik. Hingga berlanjut pada proses P1 begitu juga seterusnya hingga P2 yang dihitung dengan kelipatan waktu eksekusinya.
2. Feedback
Feedback dalam kinerjanya lebih mengarah ke berapa lama waktu yang dihabiskan untuk melakukan eksekusi, tidak pada waktu seksekusi. Setiap tugas proses masuk kedalam antrian (queue) dijalankan secara bergantian/terpotong-potong dalam kuantum waktu tertentu atau kondisi waktu yang dibutuhkan. Apabila proses lain atau waktunya telah habis maka dia masuk kedalam antrian prioritas lebih rendah untuk dilepaksan hingga proses selesai. Pengambbaran proses alur feedback sebagai berikut.
Gambar 3 Konsep Algoritma Feedback |
3. Highest Response Ratio Next (HRRN)
Highest Response Ratio Next (HRRN) merupakan sebuah tugas dalam proses yang memperhatikan respon waktu terbesar disrumuskan dengan Rasio = (waktu tunggu + perkiraan waktu_layan) / (perkiraan waktu layanan). Maka proses yang kecil menghasilkan rasio yang besar yang di lakukan oleh CPU. Berikut ini merupakan contoh algoritma scheduling HRRN. Contoh penggunaan algoritma Highest Response Ratio Next, sebagai berikut.
Gambar 4 Contoh Algoritma Highest Response Ratio Next |
Proses dikerjakan pada waktu kedatangan awal A kemudian berlanjut ke B sehingga proses t = 9 hingga berlanjut proses C = 9-4 = 5, D = 9-6 = 3, dan E = 9-8 = 1. Maka respond rationya berdasarkan waktu tunggu yaitu C = 2.25 atau (5 + 4)/4, D = 1.6 atau (3 + 5)/5 dan E = 1.5 atau (1 + 2)/2. Proses C pilih sebab merupakan respond ratio terbesar. Proses tersisa yaitu D dan E memiliki t =13 dengan waktu tunggu D = 13-6 = 7 dan E = 13-8 = 5. Dari sehingga ratio respondnya yaitu D = 7+5/5 yaitu 2.4 dan E = 5+2/2 yaitu 3.5 maka proses E yang akan dikerjakan kemudian proses D.
4. Shortest Remaining Time (SRT)
Shortest Remaining Time (SRT) merupakan proses dipilih waktu terpendek untuk dimasukan kedalam antrian (queue) untuk diproses dalam tugasnya, jika waktu proses terlalu lama maka akan dihentikan. Berikut ini merupakan contoh algoritma scheduling SRT.
Gambar 5 Contoh Proses Shortest Remaining Time |
Gambar 6 Contoh antrian Shortest Remaining Time |
Proses P1 datang pertama untuk masuk antrian dan t =1, jalankan kemudian P2 datang dengan waktu tunggu lebih kecil dibandingkan P1 Sehingga proses P1 ditunda hingga berlanjut seterusnya.
PERAN SCHEDULING (PENJADWALAN)
1. Membantu penjadwalan dari semua service yang ada di dalam server.
2. Memanfaatkan cron, dapat menentukan penjadwalan terhadap suatu proses.
3. Membantu system administrator di dalam memperoleh data dan informasi mengenai sistem pada server (melalui bantuan sistem operasi). Contohnya user mana, kapan, berapa resource yang digunakan dalam proses pada antrian.
PRAKTIK
Praktik implementasi dalam penjadwalan dapat dilihat pada sistem log di sistem operasi . Dengan demikian dapat dilihat pada program terminal pada sistem log yang diimplementasikan pada sistem operasi linux (Ubuntu) dengan proses tahapan-nya sebagai berikut :
1. Melihat Log Sistem
File log dapat dilihat memalui command nano varlog/syslog kemudian akan muncul log-log yang tercatat yang memberikan info waktu proses, user yang melakukan proses dan proses apa yang dijalankan. seperti gambar berikut.
Gambar 7 Melihat File Log Berjalan |
2. Melihat Semua File Log dalam sistem operasi Linux
File log dapat dilihat semua pada sistem operasi memalui command cd /var/log untuk masuk direktori log, kemudian ls –lah untuk menampilkan semua file log yang dapat dipahami. seperti gambar berikut.
Gambar 8 Melihat Semua File Log |
Referensi Pertemuan :
I Putu Agus Eka Pratama, 2018, "PPT Matakuliah Network Operating System Pertemuan 4 : Scheduling".
Reno Fajar Maulana1 *, Rizaldy Khair2, 2017 "SISTEM SCHEDULING ALAT BERAT PADA PT.PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) BELAWAN INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL (BICT) BERBASIS KOMPUTER" (offline) https://ejurnal.plm.ac.id/index.php/Teknovasi/article/download/91/pdf, diakses pada tanggal 8 Maret 2018
Leo Willyanto Santoso[1], Jonathan Guntara[2], Iwan Njoto Sandjaja[3], 2012 " PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING" (offline) link: repository.petra.ac.id/16431/1/Publikasi1_03023_939.pdf, diakses pada tanggal 9 Maret 2018
Komentar
Posting Komentar